Powered By Blogger

Selamat Datang Di Blog Tiara

"Tiara Bimbel membantu melesatkan prestasi belajar anak anda"

Pages

Daftar Blog Saya

Selasa, 17 Mei 2011

TIPE BELAJAR ANAK



Cara belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan cara belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik.

Pada prakteknya institusi pendidikan mulai banyak memberikan ulangan kepada murid SD kelas 3 keatas. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh anak telah berkembang, secara kognitif, fisik, dan mental. Bahayanya, jika orang tua tidak membimbing anaknya dalam proses belajar maka perkembangan anak pun dapat tersendat. Salah satu cara untuk membimbing anak dalam belajar adalah mengenali cara mereka belajar.

Cara belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Pada dasarnya, cara belajar terdiri dari tiga tipe, yaitu:

1. Visual : anak yang mempunyai cara belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

2. Auditori : anak yang mempunyai cara belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakana. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

3. Taktil/Kinestetik : anak yang mempunyai cara belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat.

Setelah orang tua mengidentifikasikan cara belajar anaknya, akan lebih baik jika orang tua juga mendorong anaknya belajar melalui cara yang dia miliki. Di bawah ini ada beberapa strategi untuk mempermudah proses belajar anak:

Anak Visual:
Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

Anak Auditori:
Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.

Anak Taktil/Kinestetik:
Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik


Sumber : Majalah Cosmopolitan


http://www.orangtua.org/?p=402 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Cari